Beban Ada Batasnya
Bacaan : Yesaya 10:20-27a
Suatu kali dalam ibadah, pengkhotbah mengundang setiap orang yang memiliki beban berat agar maju ke depan mimbar. Tak disangka, hampir semua orang maju, termasuk orang yang secara jasmani tak kekurangan apapun.
Ada beban yang kita pikul akibat kesalahan sendiri, seperti sakit karena pola makan yang buruk, terbelit utang karena konsumtif, atau anak bermasalah karena kurang perhatian kita. Itulah yang terjadi pada orang Israel. Akibat kesalahan mereka sendiri, Yesaya menubuatkan bahwa mereka akan dibuang ke Babel. Namun, keterangan "pada waktu itu" dalam ayat ini menandakan bahwa Tuhan telah menetapkan masa berlaku beban itu. Artinya, beban itu hanya dialami pada rentang waktu tertentu dan satu saat pasti berakhir. Benarlah, akhirnya orang Israel bisa kembali ke negeri mereka.
Kita pasti hancur jika beban kita tak ada batas waktunya. Namun, Tuhan punya tujuan. Dia menginginkan hasil sehingga Dia tidak terus-menerus mendisiplinkan kita. Dia tahu waktu yang diperlukan untuk membentuk kita sehingga Dia akan mengangkat beban itu jika tujuan-Nya tercapai. Jangan takut, gelombang masalah memiliki batas waktu yang ditetapkan oleh-Nya. Jangan pula putus asa memikirkan kesalahan kita. Rencana-Nya yang baik tak dapat digagalkan oleh kegagalan kita. Seperti orang Israel yang bertobat dan bisa kembali ke negeri perjanjian, demikianlah Tuhan selalu menemukan cara agar kita kembali menjadi alat-Nya yang berguna sebab kuasa-Nya tidak ada batasnya.
Beban Kehidupan Ada Batasnya, Tetapi Kuasa Tuhan Tidak Ada Batasnya
Baca Juga : Pantaskah Diri Anda Sendiri Melayani Tuhan?
Jas Merah
Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah", kata Bung Karno dalam salah satu pidatonya. Perkataan ini tepat ditujukan kepada Yehuda. Jangan pernah lupa sejarah penyelamatan Allah. Dahulu ketika mereka diserang Aram bukannya bersandar pada pertolongan Allah, malah meminta pertolongan Asyur. Tuhan telah mengingatkan Yehuda agar jangan bersandar kepada Asyur, karena Asyur sendiri akan terkena murka Tuhan.
Dahulu pada zaman Raja Ahas, ayah Hizkia, Yesaya telah memberikan tanda 'Imanuel' (7:14), 'Syear Yasyub' dan 'Maher-Syalal Hasy-Bas' (7:3; 8:3). Kini babak baru dimulai, Hizkia menjadi raja atas Yehuda. Tuhan juga memberikan tanda kepada Hizkia dan umat-Nya. Hukuman Tuhan atas Asyur membuka jalan baru bagi 'sisa Israel' untuk kembali kepada Tuhan. 'Sisa Israel' di sini adalah mereka yang sudah melihat dan mengalami tindakan Tuhan di dalam sejarah; mereka yang sudah mengalami akibat pahit kebodohan mereka sendiri, yaitu memilih bersandar kepada kuasa manusia, bukan pada Tuhan yang berkuasa.
Masa penghukuman akan berakhir dan diganti dengan keselamatan (20-23). Sisa yang diselamatkan akan mengalami perubahan sikap yang tadinya bersandar pada pertolongan manusia, kini bersandar kepada Allah. Kini mereka harus menunggu keselamatan dari Tuhan. Umat Tuhan diminta agar tidak takut kepada Asyur, karena mereka memiliki Allah yang hidup, yang tidak tinggal diam ketika umat-Nya ditindas (24-27a).
Sebelum Yehuda atau sisa Israel dibebaskan, mereka harus mengalami serbuan kilat tentara Asyur. Namun mereka tidak perlu khawatir. Kuat kuasa Allah Israel akan menghancurkan Asyur (33-34). Tuhan digambarkan seperti penebang pohon yang akan merobohkan kekuatan dan kesombongan Asyur. Sisa Israel diselamatkan bukan karena kekuatan mereka, semata-mata karena anugerah Allah.
Kita pun diselamatkan oleh anugerah Allah semata. Oleh karena itu, "Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah penyelamatan Allah di dalam Yesus Kristus."
Ayat Alkitab: Yesaya 10:20-34
Sisa Israel diselamatkan
10:20 Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia.
10:21 Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa.
10:22 Sebab sekalipun bangsamu, hai Israel, seperti pasir di laut banyaknya, namun hanya sisanya akan kembali. TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan dan dari situ timbul keadilan yang meluap-luap.
10:23 Sungguh, kebinasaan yang sudah pasti akan dilaksanakan di atas seluruh bumi oleh Tuhan, TUHAN semesta alam.
10:24 Sebab itu beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Hai umat-Ku yang diam di Sion, janganlah takut terhadap Asyur, apabila mereka memukul engkau dengan gada dan menghantam engkau dengan tongkatnya, seperti yang dilakukan Mesir dahulu.
10:25 Sebab sedikit waktu lagi amarah-Ku atasmu akan berakhir, dan murka-Ku akan menyebabkan kehancuran mereka.
10:26 TUHAN semesta alam akan mencambuk mereka dengan cemeti, seperti Ia menghajar Midian di gunung batu Oreb, dan mengayunkan tongkat-Nya ke atas laut Teberau dan mengangkatnya seperti di Mesir dahulu.
10:27 Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap."
Orang Asyur maju menyerang
10:28 (10-27b) Asyur telah muncul dari Rimon (10-28) dan telah datang menyerang Ayat; ia telah lewat dari Migron, dan di Mikhmas diaturnya perbekalannya.
10:29 Mereka telah menyeberang dari jurang penyeberangan, sambil berteriak: "Geba tempat permalaman kita!" Penduduk Rama gemetar, penghuni Gibea-Saul melarikan diri.
10:30 Keluarkanlah jeritanmu, hai puteri Galim! Perhatikanlah, hai Laisya! Jawablah dia, hai Anatot!
10:31 Penghuni Madmena lari jauh-jauh, penduduk Gebim pergi mengungsi.
10:32 Hari ini juga Asyur akan berhenti di Nob, mengacung-acungkan tangannya ke arah gunung puteri Sion, bukit Yerusalem.
10:33 Lihat, Tuhan, TUHAN semesta alam akan memotong dahan-dahan pohon dengan kekuatan yang menakutkan; yang tinggi-tinggi tumbuhnya akan ditebang, dan yang menjulang ke atas akan direndahkan.
10:34 Belukar rimba akan ditebas dengan kapak, dan Libanon dengan pohon-pohonnya yang hebat akan jatuh.
0 Response to "Beban Ada Batasnya"
Post a Comment