Sumpah Pemuda - Berkarya Untuk Negeriku! ( Bahan PA Permata 27 Oktober - 2 November )
Bahan Bimbingan PA Permata 27 Oktober 2019 - 2 November 2019
Sumpah Pemuda
Nas : Yesaya 3:1-5
Kekacauan di YerusalemTema : Berkarya Untuk Negeriku!
1. Sesungguhnya, Tuhan Yang Mahakuasa akan mengambil dari Yerusalem dan Yehuda segala persediaan makanan dan minuman. Juga semua orang yang mereka andalkan:
2. para pahlawan dan prajurit, hakim, nabi, tukang ramal dan penasihat,
3. perwira, orang terkemuka dan negarawan, tukang sihir dan tukang tenung.
4. Tuhan akan mengangkat anak-anak muda menjadi pemimpin rakyat, dan mereka akan memerintah dengan sewenang-wenang.
5. Orang-orang akan saling menindas. Orang muda meremehkan orang tua, dan orang kecil meremehkan orang besar.
Agar PERMATA GBKP:
- Mampu menjelaskan nas sehingga semakin mencintai tanah air dan memiliki jiwa nasionalisme
- Bertanggungjawab menyumbangkan karya positifnya bagi kemajuan Indonesia
I. PENDAHULUAN
Sejak dulu peran pemuda sangat menentukan dalam pembentukan negara kita. Dimulai dari berdirinya perkumpulan mahasiswa Indonesia yang sedang bersekolah di luar negeri, hingga masa pergerakan penyatuan tekad untuk bersatu dalam Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Ya, pemuda-pemuda yang berkongres itu bertekad untuk bersatu sebagai saudara seperjuangan. Mereka mengaku bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu, Indonesia.
Di dalam kongres ini pula dikumandangkan lagu kebangsaan kita: Indonesia Raya! Peristiwa ini begitu penting karena dianggap sebagai dasar perwujudan Indonesia yang satu. Tiap-tiap daerah tidak lagi berjuang untuk kepentingannya sendiri, tetapi berjuang untuk kemerdekaan bersama yang satu dalam wujud negara Indonesia. Itulah sebabnya mengapa kita selalu merayakannya setiap tahun sebagai perayaan nasional.
PERMATA GBKP adalah bagian yang utuh dari peringatan Sumpah Pemuda ini. Kita perlu merenungkan peristiwa Sumpah Pemuda itu dalam terang firman Tuhan.
II. ISI
Kota Yerusalem adalah pusat pemerintahan Israel yang terletak di propinsi Yudea. Seperti Jakarta sebagai ibukota negara kita. Di masa kehidupan nabi Yesaya, raja dan semua tokoh terpandang di pemerintahan berdiam di Yerusalem. Itulah sebabnya mengapa kota Yerusalem menjadi begitu penting dan segala situasi yang terjadi di sana sangat mempengaruhi kehidupan lainnya di seluruh kerajaan.
Teks Yesaya 3:1-5 merupakan lanjutan dari perikop Yesaya 2:6-22; berisikan tentang hukuman Tuhan atas penduduk Yerusalem. Akan datang waktunya di mana para pemimpin kerajaan dan orang-orang terpandang akan kehilangan kehormatannya. Pemerintah tidak akan didengarkan rakyatnya sebab dosa-dosa dan kejahatan mereka sangatlah banyak. Pemerintah yang seharusnya menjadi contoh teladan moral dan iman bagi masyarakat malah hidup jauh dari Tuhan.
Kehidupan para pemimpin yang jauh dari Tuhan itulah yang menyebabkan kerusakan moral yang parah. Pemerintah tidak menjalankan kehendak Tuhan, mereka memerintah dengan lalim, angkuh dan menakutkan bagi rakyatnya. Para tokoh terpandang tidak ada yang peduli untuk memperingatkan raja dan para pemimpin. Hanya nabi Yesaya yang bersuara menyerukan kehendak Tuhan dan menyampaikan hukuman yang akan diterima oleh penduduk Yerusalem. Yesaya menyerukan bahwa hukuman yang akan mereka terima adalah rusaknya tatanan sosial oleh ulah mereka sendiri.
Pemerintah tidak akan dipedulikan masyarakat. Para tokoh tidak akan lagi disegani dan tidak lagi dihormati. Akan datang masanya dimana terjadi keributan dan pemeberontakan kepada pemerintah sebab rakyat tidak mau lagi dipimpin oleh mereka.
Pada saat itulah akan muncul pemuda-pemuda yang akan menyuarakan kebenaran. Mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin baru yang mempermalukan pemimpin-pemimpin yang lama. Seruan Yesaya ini tentunya sebagai hukuman yang amat dasyat dari Tuhan sebab menjungkirbalikkan seluruh tatanan sosial, terutama tatanan masyarakat Yerusalem sebagi pusat pemerintahan bangsa Israel.
III. APLIKASI
Apa yang dikisahkan nabi Yesaya sesungguhnya terjadi juga di dalam sejarah Indonesia. Ketika angkatan tua berjuang untuk kepentingan daerahnya masing-masing, para pemudalah yang menyerukan dan mendesak terwujudnya persatuan Indonesia. Para pemudalah yang telah menculik Sukarno dan Hatta ke Rengas Dengklok dan memaksa mereka untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Para tokoh di waktu itu masih ragu-ragu termasuk Sukarno-Hatta untuk merdeka. Para pemudalah yang memaksa mereka keluar dari sifat keragu-raguan itu.
Tahun 1966 ketika terjadi keguncangan "besar dalam politik pemeritahan Indonesia, para pemudalah yang menyerukan Tritura dan mendesak Sukarno untuk turun dari pemerintahannya. Para pemudalah yang menghendaki diakhirinya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru.
Tahun 1998 ketika Orde Baru tak dapat lagi menahan krisis moneter yang disebabkan oleh korupsi yang luar biasa, para pemudalah yang memaksa turun Suharto dari kursi kepresidenannya dan mengakhiri Orde Baru. Para pemudalah yang mendesak diberlakukannya Orde Reformasi di mana presiden tidak dapat lagi dipilih untuk ketiga kalinya, supaya korupsi tidak merajalela.
Sejarah negara kita menceritakan bahwa ketika tatanan sosial menjadi rusak dengan berbagai pelanggaran moral, para pemuda akan, bangkit dan menyerukan perubahan. Para pemuda tidak akan tinggal diam di saat kejahatan semakin merajalela di seluruh negeri.
IV. NONTON BERSAMA ( Film yang menggambarkan gerakan / karya / kegiatan pemuda yang memberi diribagi negeri )
Film: Soe Hok Gie (2005) atau WR Soepratman (2015). Film dapat di download secara gratis di web movie.
Setelah menonton melakukan diskusi film dengan menjawab pertanyaan:
- Apakah pergumulan yang dipikirkan tokoh utama?
- Apakah masalah Indonesia?
- Apakah yang menjadi tujuan perjuangan tokoh utama?
- Keteladanan apakah yang patut kita tiru dari tokoh utama?
Pdt Andohar Purba, M.Th
Mohon Bantuan Subscribe dan Like Youtube Channel GBKP KM 8. Bujur
0 Response to "Sumpah Pemuda - Berkarya Untuk Negeriku! ( Bahan PA Permata 27 Oktober - 2 November )"
Post a Comment