Jam Doa Permata GBKP - Membangun Sikap Diri Permata GBKP Dalam Hidup Kebersamaan / Kecerdasan Sosial


Bahan Bimbingan PA Permata
JAM DOA PERMATA GBKP 
"MEMBANGUN SIKAP DIRI PERMATA GBKP DALAM HIDUP KEBERSAMAAN / KECERDASAN SOSIAL"

Catatan: 
  • Aturlah posisi duduk membentuk lingkaran 
  • Pelajari lagu-lagu sebelum mulai ibadah
  • Tentukan yang membaca renungan dan memimpin doa syafaat
1. Bernyanyi: Kidung jemaat no 17: 1,7 
  • Tuhan Allah hadir pada saat ini. Hai sembah sujud disini Diam dengan hormat tubuh serta jiwa, tunduklah menghadap Dia Marilah, umat-Nya, hatimu serahkan dalam kerendahan
  • Jadikanlah aku hamba bersahaja, dalam damai dan sejaht'ra Sucikanlah aku, agar Kau kupandang dalam roh dan kebenaran Arahku, padaMu,: wajahMu kucari kini dan abadi
2. Berdoa Untuk Ke "Agungan dan Kebesaran Allah"

3. Bernyanyi 
Bersyukur selalu bagi kasihMu di dalam hidupku
Takkan ku ragu atas rencanaMu tuk masa depanku
Sbagai Bapa yang baik takkan pernah Kau melupakanku
Sbagai Bapa yg sangat baik takkan pernah Kau meninggalkanku
Reff :
Ku kan menari dan bersuka karnaMu oh Yesusku
dan ku kan minum airMu bagai rusa rindu selalu
ku hidup dalamMu dan hidupMu di dalamku
Oh Yesusku Kau sangat kucinta

4. Berdoa " Ucapan Syukur" 
- untuk segala waktu yang Tuhan Beri dan semua yang kita rasakan

5. Bernyanyi: "Bahasa Cinta" 
Andaikata ku lakukan yang luhur mulia
Tapi tanpa kasih cinta, hampa tak berguna
Ajarilah kami bahasa cintaMu
Agar kami dekat padaMu, ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa kasihMu
Agar kami dekat padaMu

6. Renungan Tentang Hidup Kebersamaan (Bagian I) 
Berelasi dengan orang lain adalah kebutuhan setiap orang. Setiap insan, termasuk PERMATA GBKP adalah makhluk sosial. Kita butuh berelasi dalam bentuk hubungan keluarga, pertemanan, persahabatan, dan hubungan spesial dengan lawan jenis. Saudara, dalam membangun relasi tak jarang ada benturan satu sama lain. Tetapi "benturan" itu bukanlah sesuatu yang selamanya harus dihindari. Karena hanya yang berdekatanlah yang bisa bersentuhan dan berbenturan. Ada relasi, pasti ada benturan. Jika kita menginginkan hidup tanpa berbeda pendapat atau berselisih paham, kita hanya dapat hidup sendiri. Tapi apalah gunanya hidup sendiri.

Hiduplah dengan orang lain karena kita semua saling membutuhkan. Ada orang yang menutup dirinya, takut dekat dengan yang lain karena takut berbenturan. Padahal relasi dengan segala dinamikanya bisa mendewasakan kita. Terkadang karena benturanlah orang menyadari perbedaan lalu dengan tulus mau berusaha menemukan cara untuk bisa berjalan beriringan kembali. Berbeda pendapat atau berselisih paham dalam berelasi adalah hal yang wajar.

7. Saat Hening ( merenungkan bagaimana selama ini setiap pribadi PERMATA berelasi dengan orang lain )
........................di iringin Instrumen ....................

8. Renungan Tentang Hidup Kebersamaan (Bagian II) 
Roma 12: 18 " Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!"

Dalam suratnya, Rasul Paulus tidak menutup kemungkinan terjadinya perselisihan ini. Tetapi dengan manis ia ajak penerima surat, kita juga sebagai pembaca masa kini, untuk sedapat-dapatnya, sebisa mungkin, hidup damai dengan semua orang, kalau itu bergantung kepada kita atau dari pihak kita. Artinya inisiatif berdamai datangnya dari kita. Memang ada hal-hal yang diluar kendali kita, Jika orang tidak menyukai kita karena perbedaan pilihan, jika permintaan maaf kita belum diterima, jika ia menolak berdamai dengan kita, itu diluar kendali. Tetapi janganlah dari pihak kita yang menolak untuk hidup damai. Milikilah hati yang besar dan tulus, sehingga setiap kali terjadi benturan, tetap terbuka untuk pendamaian kembali. jadilah orang yang pertama mengulurkan tangan untuk berdamai. Jadilah orang yang memiliki tangan terbuka untuk hidup damai dengan semua orang.

Saudara, kita mungkin tidak bisa menjadi pribadi yang dicintai semua orang, tetapi kita bisa menjadi pribadi yang terbuka untuk mengasihi semua, bahkan mengasihi orang yang membenci kita sekalipun. Mari kita lakukan bagaimana kasih dapat meluluhkan hati yang membeku. Tuhan mengasihi kita. Mari kita mengasihi sesama.

9. Bernyanyi dalam sikap berdoa: "Tuhanlah Cinta" (Taize) 
Tuhanlah Cinta, hiduplah bagi cinta kasih-Nya 
Tuhanlah Cinta, janganlah takut (diulangi 5 kali)

10. Persembahan Bernyanyi: "Sungguh Ku Bangga Bapa" 
Sungguh kubangga Bapa punya Allah seperti Engkau
Sungguh kubangga Yesus atas segala pengorbananmu
Tak ingin aku hidup, lepas dari kasihMu
Kasih Mu menyelamatkan dan b'riku pengharapan
Reff : 
Kini kupersembahkan apa yg aku miliki
memang tiada berarti bila dibanding dengan kasihMu
Namun Kuingin memb'ri dengan suka cita dihati
karna kutahu inimenyenangkan hatiMu

11. Berdoa Syafaat:
  • Doakan orang di sebelah kanan kita (sebelum berdoa tanyakan pergumulan pribadi 1 topik doa, bergantian berdoa sampai semua didoakan dan mendoakan) Dilanjutkan dengan doa syafaat dipimpin oleh 1 orang PERMATA 
  • Doakan kebersamaan PERMATA di Sektor dan Runggun, supaya bersatu hati dalam Kristus Doakan PERMATA GBKP, Pengurus Pusat, Klasis, Runggun, agar sehati dalam pelayanan 
  • Doakan relasi PERMATA GBKP dengan lingkungan yang majemuk, banyak perbedaan, agar PERMATA tetap menjaga hidup harmonis walaupun latar belakang berbeda. 
  • Doakan Indonesia supaya dijauhkan dari perpecahan karena isu SARA 
  • Doa Persembahan
12. Bernyanyi: "Satukan Kami" 
Satukan kami, satu dalam kuasaMu, sebab kami bersaudara
Buat kami satu, s'perti Kau dan Bapa satu
Dunia lihat Kau dalam kami

Jadikan kami sehati sepikir, biar kehendakMu jadi
Tuk menyatakan rahmat-Mu, jadikan kami satu

13. Doa Bapa Kami

Pdt Yohana Samuelin Morina Br. Ginting, S. Si (Theol.

0 Response to "Jam Doa Permata GBKP - Membangun Sikap Diri Permata GBKP Dalam Hidup Kebersamaan / Kecerdasan Sosial"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel